jadi aku dan terentahlah mereka mau disebut apa.
teman? sahabat? saat ini mereka berada di level teratas dalam kategori pertemanan.
aku rasa kita itu kembar identik beda bapa dan beda ibu. sudah berasa seperti saudara.
bahkan dengan kalian aku merasa bercengkrama dengan cermin. merasa menjadi diri sendiri dan bersama diri sendiri.
senyaman itu aku bersama kalian.
bayangkan, hari ke dua idul fitri tidak dihabiskan untuk mengunjungi sanak keluarga mamah ataupun papah, tapi dihabiskan bersama kalian.
mengunjungi keluarga masing-masing dari kita, walau tidak semuanya.
menghabiskan waktu bersama diperjalanan panjang yang akhirnya membawa kita bertemu matahari tenggelam di pantai santolo.
rumahnya banni, rumahnya masa depan... haahaha *masih aja dari jaman kuliah dulu* |
kediaman sementaranya asep maulana di cimahi. pemasok yang inshaallah jadi yang terbesar di indonesia yaa mull... |
karena bertamu di hari kedua lebaran pada pukul 8 malam itu antimainstream yaa gaeess. hahaha |
ber6 dari ber10 |
kita itu rebutannya makanan bukan pacar, kalo masalah pacar gakan parebut yaa kita mah,, paling langsung tikung,,, ngggeeeeengggg,,, BHUAHAHAH,, !! |
nyampe tempat berendem cuman numpang sholat+tidur+selfie doang. karena semua tempat berendemnya penuh dan kita datangnya kesiangan --" |
transit sebentar ditukang baso. hanya untuk meluruskan punggung dan bertanya pada penduduk sekitar seberapa lama lagi perjalanan mengakrabkan diri satu sama lain ini berakhir. |
hari pertama sampai di santolo. kita hanya bisa menatap semangat pantai tanpa bersentuhan dengan ombak. hanya bisa menikmati matahari tenggelam dan mengabadikan segala sesuatu yang kita rasakan saat itu.
mungkin Tuhan sangat mengerti perjalanan mengakrabkan diri satu sama lain kali ini sangatlah berarti, maka dibuatNya kemacetan ditengah-tengah gunung. |
andiniwulandari
21juli2015